JAKARTA, OTONOMINEWS.ID– Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Nevi Zuairina, menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi dalam mempercepat pengembangan industri baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PT Inalum, PT Antam, Pertamina Power Indonesia, PLN, dan Indonesia Battery Corporation (IBC), Rabu (20/2/2025).
Nevi menyoroti perlunya komitmen kuat dari BUMN dalam mendukung hilirisasi sumber daya alam guna memperkuat rantai pasok baterai EV nasional. “Indonesia memiliki semua sumber daya alam yang dibutuhkan untuk produksi baterai EV, kecuali teknologi dan investasi yang masih harus kita optimalkan. Oleh karena itu, penting bagi BUMN energi untuk memastikan proyek-proyek strategis masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) agar mendapat dukungan penuh dari pemerintah,” ujar Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini juga menekankan pentingnya solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah baterai. Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, tantangan dalam mendaur ulang limbah baterai semakin besar. Nevi mendorong IBC dan mitra BUMN lainnya untuk mengembangkan sistem daur ulang baterai yang efisien dengan prinsip ekonomi sirkular.
“Daur ulang baterai harus menjadi perhatian utama. Kita perlu investasi yang kuat dalam teknologi daur ulang agar baterai bekas dapat dimanfaatkan kembali, mengurangi ketergantungan pada bahan baku baru, dan meminimalkan dampak lingkungan,” jelasnya.
