Hindari Kebocoran, PAM Jaya Harap Kedepan Dapat Dikerjakan Perusahaan Profesional

Hindari Kebocoran, PAM Jaya Harap Kedepan Dapat Dikerjakan Perusahaan Profesional
Ilustrasi pipa air minum/ist
120x600
a

JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum (PAM) Jaya, Arif Nasrudin berharap kedepan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat memilih perusahaan yang benar-benar mampu mengerjakan sesuatu hal yang penting dengan profesional.

Hal itu diungkapkan Arif pasca terjadi kebocoran pipa air baku berdiameter 2.000 mm milik Perum Jasa Tirta (PJT II) di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan yang berdampak ke layanan air PAM Jaya.

“Coba dipilih yang Baik lah itu, yang memiliki kemampuan yang cukup, sehingga tidak lagi kejadian lagi seperti ini. Kami cuma menyarankan seperti itu,” ucap Arief dalam konferensi persnya, dikutip Kamis (29/8)

“Tetapi harapannya ini benar-benar ini bisa segera juga diberikan ultimatum ya bahwasanya ini enggak boleh lagi kejadian-kejadian seperti ini, pembangunan saluran itu penting,” tambahnya.

Diketahui, PJT II merupakan perusahaan plat merah, dimana perusahaan tersebut termasuk kedalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Arief mengungkapkan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku prohatin dengan adanya kebocoran pipa air baku yang berimbas ke PAM Jaya dan juga merugikan warga Jakarta.

Atas kejadian tersebut, kata Arief, Heru pun langsung mengadakan rapat pimpinan bersama Asisten Pembangunan (Asbang) DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan persoalan kebocoran yang disebakan oleh PJT II itu.

“Beliau (Heru Budi) pastinya sangat prihatin dan kalau enggak salah tadi pagi saya juga dapat kabar dari pak Asbang, tadi langsung dirapimkan gitu ya untuk gimana menyelesaikan secara cepat,” ungkap Arief.

Sebagai informasi, sebelum diambil alih oleh PAM Jaya pekerjaan ini dikerjakan oleh kontraktor Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan. Namun pekerjaan itu tak kunjung selelai. Akan tetapi, saat diambil alih PAM Jaya, peasalahan kebocoran itu pun dapat diselesaikan.

Berdasarkan hasil pengecekan, insiden tersebut diduga terjadi akibat kendala teknis selama pengerjaan proyek pembangunan saluran di kawasan Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Hal ini bersinggungan dengan pipa transmisi air baku milik BUMN.(Ryn)

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j