Papua Tidak Ikut PON, Dana Kontingen Rp35 M Tidak Cukup

Papua Tidak Ikut PON, Dana Kontingen Rp35 M Tidak Cukup
120x600
a

JAYAPURA.OTONOMINEWS.ID –  Atlet beserta Pengurus Cabang Olahraga mengkritik keras kebijakan Penjabat Gubernur Papua, Dr.Ridwan Rumasukun yang tidak pro terhadap prestasi olahraga di Bumi Cenderawasih.

Pj Gubernur Rumasukun dianggap gagal dan tidak cakap memimpin Papua. Banyak masalah timbul diera kepemimpinannya. Kebijakan Rumasukun mengalokasikan dana kontingen PON Papua Rp35 milliar dinilai melecehkan atlet Papua yang telah berusaha keras lolos di babak kualifikasi PON.

“Diera kepemimpinan Pj Gubernur Papua ini banyak menimbulkan masalah. Bila dibandingkan, dengan almarhum gubernur Lukas Enembe dan wakil gubernur Klemen Tinal sangat jauh sekali. Apalagi dalam hal PON. Pj Gubernur harus tau kalau dana Rp35 milliar untuk kontingen PON ke Aceh dan Sumut tidak cukup. Seluruh atlet Papua itu bertanding atas nama Papua bukan atas pribadi, Pemprov Papua harus tau itu,”tegas Yotam Wakum, Ketua Pengurus Provinsi Federasi Hockey Indonesia ( FHI) Papua, Minggu malam, 21 Juli 2024.

Wakum mengingatkan Pj Gubernur dan tim anggaran Provinsi Papua harus bijak dan bisa mengakomodir kepentingan atlet Papua yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

Yotam mengatakan dana kontingen PON Rp35 milliar, tidak cukup, harus ada dana tambahan. Kebutuhan atlet bukan hanya transportasi, akomodasi dan konsumsi, tetapi peralatan tanding juga harus dibiayai. Contohnya cabang olahraga Hoki yang akan berangkat dengan 86 orang. Atletnya harus menggunakan peralatan seperti stik hoki dan sepatu yang wajib memenuhi standar PON.

“Pj Gubernur dan tim anggarannya harus tau. Atlet berlaga di PON ada aturan dan peralatan standart yang melekat, kalau tidak terpenuhi maka kita tidak bisa bertanding. Apakah atlet Papua harus masuk hutan potong kayu untuk pake jadi stik di pertandingan PON Aceh-Sumut?, Itukan tidak mungkin karena tidak sesuai standard PON. Sepatu dan kostum juga dibutuhkan. Kita tidak ingin ke Aceh dan Medan Sumut hanya sebagai turis dan pelancong. Kami telah berjuang di babak kualifikasi dan siap bertarung habis-habisan di PON Aceh-Sumut demi prestasi dan nama baik orang Papua. Itu harga diri kami, ingat itu Pj Gubernur dan tim anggaran!,”ungkap Wakum.

Ia menyarankan apabila Pj Gubernur Papua tidak mampu membiayai kontingen PON maka sebaiknya mencari solusi alternatif, dengan memanggil seluruh penjabat bupati se-Provinsi Papua untuk turut menopang alokasi dana kontingen PON.

“Pj gubernur duduk ditempat, jangan terlalu banyak jalan. Siapkan waktu dan panggil rapat bersama dengan para Pj bupati supaya mereka juga diberikan tugas dan tanggung jawab menuju PON XXI Aceh-Sumut. Panggil juga Pengurus Cabang Olahraga dan KONI gelar rapat bersama supaya ada solusi-solusi. PON ini iven nasional untuk olahraga prestasi, bukan iven olahraga rekreasi atau Pornas Korpri yang hanya jalan-jalan tanpa prestasi,”tandas Yotam Wakum.

Ketua Harian Pengurus Cabang Olahraga (Cabor) Terbang Layang, Paul Mnusefer mengatakan hal yang sama. Ke PON Aceh-Sumut membutuhkan peralatan yang memadai dan wajib standar. Terbang layang meloloskan tiga atlet ke PON Aceh-Sumut

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j