PEMERINTAH ABAI ANGKUTAN UMUM, SUBSIDI TURUN LEBIH 50 PERSEN, INDONESIA EMAS 2045 HANYA MIMPI

120x600
a

JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Angkutan umum tidak berbicara soal kemacetan, tetapi korelasinya besar terhadap kemiskinan. *Daerah miskin biasanya memiliki akses terhadap transportasi buruk*. Menyayangkan pemangkasan anggaran dilakukan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis yang berimbas isu lain, termasuk anggaran transportasi umum harus dikorbankan. Penyelenggaraan angkutan umum untuk memikirkan kaum fakir yang terpinggir._

Kemenhub menganggarkan *Rp 437,9 miliar pada 2024* untuk program BTS di 11 kota dengan total 46 koridor. Pada 2025, nominalnya menyusut menjadi *Rp 177,5 miliar* bagi enam kota lama dan dua kota baru. Tiap kota mengantongi besaran yang berbeda, berkisar Rp 8,7 miliar hingga Rp 37,6 miliar (Kompas, 16 Januari 2025).

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program yang harus didukung, namun harus selektif, sehingga tidak banyak memotong anggaran Kementerian/Lembaga yang juga tidak kalah pentingnya dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Merujuk data Direktorat Angkutan Jalan Ditjenhubdat (Januari 2025), total penumpang yang terangkut sebanyak 72.138.046 orang (sejak beroperasi Juni 2020 hingga 2023) dengan _fare box_ sebesar Rp 58,54 miliar. Subsidi tahun 2020 diberikan pada 5 kota dengan 19 koridor sebesar Rp 49,93 miliar, tahun 2021 di lima kota dan 26 koridor (Rp 311,71 miliar), tahun 2022 di 10 kota dengan 51 koridor (Rp 546,95 miliar), tahun 2023 di 10 kota dengan 48 koridor (Rp 573,36 miliar) dan tahun 2024 di 11 kota dengan 46 koridor (Rp 429,79 miliar). Sekarang di tahun 2025 menurun menjadi Rp 177,5 miliar.

Anggaran Program Pembelian Layanan (_Buy the Service_) tahun 2025 sebesar Rp. 177.490.979.000 hanya akan diterapkan di 6 kota, yakni Palembang (1 koridor, 13 bus senilai Rp 8.715.077.406), Surakarta (3 koridor, 42 bus senilai Rp 27.035.812.353), Makassar (1 koridor, 20 bus senilai Rp 17.014.376.067), Banyumas (4 koridor, 52 bus Rp 37.563.022.520), Surabaya (1 koridor, 14 bus Rp 13.899.917.590) dan Balikpapan (2 koridor, 19 bus Rp 20.792.166.110) serta terdapat tambahan 2 kota yakni Manado (2 koridor, 20 bus Rp 15.856.060.000) dan Pontianak (2 koridor, 19 Bus Rp 16.147.436.000).

Sebelumnya di tahun 2024 Pembelian Layanan (_Buy the Service_) diterapkan di 10 kota, yakni Palembang, Medan, Bali, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung dan Surabaya serta terdapat tambahan 1 kota, yakni Balikpapan. Total penumpang yang diangkut selama tahun 2024 sebanyak 16.047.887 penumpang dengan _fare box_ sebesar Rp 47,65 miliar.

Di Kota Medan (Trans Metro Deli) ada 5 koridor dengan 72 bus, seluruh koridor telah handover oleh Pemda pada 16 Agustus 2024. Kota Palembang (Trans Musi Jaya) beroperasi 6 koridor dengan 66 bus dan 7 koridor dengan 55 armada _feeder_. Penambahan 1 koridor pada bulan Agustus 2024. Subtitusi bus besar ke bus mikro pada November 2024. Kota Bandung (Trans Metro Pasundan) beroperasi 5 koridor dengan 96 bus. Dua koridor telah di _handover_ oleh Pemda pada bulan Januari 2024. Surakarta beroperasi 6 koridor dengan 116 bus dan 6 koridor dengan 111 armada _feeder_. Sebanyak 3 koridor _feeder_ telah handover oleh Pemda pada Januari 2024.

Kabupaten Banyumas (Trans Banyumas) dioperasikan 4 koridor dengan 52 bus. Jogjakarta dengan 3 koridor dan 44 bus. Provinsi Kalimantan Selatan (Trans Banjarbakula) dengan 4 koridor 75 bus. Seluruh koridor telah di _handover_ oleh Pemda pada bulan Mei 2024. Kota Surabaya dioperasikan 2 koridor dengan 17 bus. Satu koridor dihandover oleh Pemda pada bulan Juli 2024. Pemprov. Bali (Trans Metro Dewata) dioperasikan 6 koridor dengan 105 bus. Ada penambahan 1 koridor per Agustus 2024. Di Kota Makassar (Trans Mamminasata) dioperasikan 4 koridor dengan 87 bus. Sebanyak 2 koridor tidak beroperasi tahun 2024. Dilakukan penambahan 1 koridor per Agustus 2024. Kota Balikpapan (Balikpapan City Trans) dioperasikan 2 koridor 19 Bus. Mulai beroperasi pada Juli 2024.

Sementara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga menganggarkan untuk membenahi angkutan umum di Bodetabek, seperti Trans Pakuan 4 koridor (Kota Bogor), Trans Depok 1 koridor (Kota Depok), Trans Patriot 1 koridor (Kota Bekasi). Bulan Februari akan mengoperasikan

Sungguh ironis di tengah upaya pemerintah menginginkan Indonesia Maju dengan semangat menuju Indonesia Emas 2045, namun untuk urusan angkutan umum saja diabaikan. Janji memberikan subsidi angkutan perkotaan dilupakan. Indonesia Emas 2045 hanya mimpi. Perlu dimengerti transportasi umum adalah satu indikator kota layak huni.

Keberadaan angkutan umum tidak hanya mengatasi kemacetan, mengurangi polusi udara atau menurunkan angka kecelakaan. Namun di Indonesia lebih dari itu dampaknya.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j