JAKARTA,OTONOMINEWS.ID_Hidupkan ekonomi masyarakat dan lestarikan cagar budaya, Wakil Ketua DPRD Sumbar Nanda Satria mendorong pengelolaan kota tua di Sumbar bisa berjalan optimal.
Dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan kota tua, area-area yang bisa dikomersilkan diusulkan untuk dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Hal ini disampaikan Nanda Satria usai melakukan kunjungan kerja ke Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Jakarta, di Daerah Khusus Jakarta, Senin (13/1).
Kunjungan kerja itu dilaksanakan dalam rangka sharing informasi terkait pengembangan destinasi wisata kota tua. Informasi yang dihimpun saat kunjungan akan diadopsi untuk pengembangan sejumlah kota tua di Sumbar. Sumbar sendiri memiliki beberapa kota tua, diantaranya Kota Tua Padang dan Sawahlunto.
“Dengan kunjungan ini, banyak input yang kita dapat untuk pengelolaan kota tua di Sumbar guna mendukung kemajuan budaya, pariwisata dan juga kemajuan UMKM dalam rangka menghidupkan ekonomi masyarakat,” ujar Nanda.
Dikatakan Nanda, dari kunjungan tersebut diketahui, Kota Tua Jakarta ramai dikunjungi wisatawan. Salah satu faktor yang mendukung pengelolaan berjalan optimal adalah, pada area yang memang bisa dikormesilkan, konsep yang dipakai dalam pengelolaan adalah konsorsium
Dengan prinsip konsorsium, revitalisasi dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak. Sebagai contoh, tim konsorsium melakukan sewa gedung ke pemilik, setelahnya dilakukan revitalisasi, kemudian bangunan yang sudah dirapikan atau direvitalisasi akan disewakan kembali ke investor yang ingin berinvestasi.
Dikatakannya, dengan konsep yang dijalankan, pengelolaan kota tua di Daerah Khusus Jakarta berhasil berjalan optimal, dengan tingkat kunjungan pada 2024 lalu yang mencapai 2,1 juta.
Untuk kota tua di Sumbar strategi-strategi serupa juga bisa dijalankan, namun menurut hemat Nanda yang melakukan pengelolaan pada area-area yang bisa dikomersilkan ini adalah BUMD.