Penyusunan Rancangan RPJMD Teknokratik Perlu Memadukan Unsur-unsur Penanggulangan Bencana

Penyusunan Rancangan RPJMD Teknokratik Perlu Memadukan Unsur-unsur Penanggulangan Bencana
120x600
a

JAKARTA.OTPNOMINEWS.ID – Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri TB. Chaerul Dwi Sapta mengatakan Indonesia mempunyai potensi berbagai bencana yang berasal dari berbagai faktor antara lain faktor geologi (gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api), dan bencana akibat hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan, dan angin puting beliung).

Hal tersebut disampaikan Chaerul saat membuka webinar dalam rangka pemaduan unsur-unsur penanggulangan bencana ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diselenggarakan secara hybrid, beberapa waktu lalu.

Adanya potensi bencana tersebut, kata Chaerul, diperlukan upaya preventif untuk mengurangi risiko dan potensi dampak kerugian yang ditimbulkan.

“Pada Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, paradigma penanggulangan bencana telah bergeser orientasinya ke arah pengurangan risiko. Oleh karena itu, diperlukan upaya terpadu melalui perencanaan dan pengintegrasian penanggulangan bencana ke dalam dokumen perencanaan daerah,” terang Chaerul, dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (19/7/2024).

Berdasarkan Pasal 10 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa pemaduan penanggulangan bencana ke dalam perencanaan pembangunan dilakukan dengan memasukkan unsur-unsur penanggulangan bencana ke dalam rencana pembangunan nasional dan daerah.

“Pemaduan unsur-unsur penanggulangan bencana ke dalam RPJMD dilakukan demi meningkatkan resiliensi dalam menghadapi bencana dan melindungi aset-aset serta hasil pembangunan dari dampak bencana yang merusak, demi mendukung tercapainya tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan,” imbuh Chaerul.

Chaerul menyebut penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang merupakan momentum yang sangat strategis dalam upaya menyelaraskan materi atau substansi yang terdapat dalam dokumen perencanaan kebencanaan dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j