JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Lahir di era mapan teknologi digital, memang menjadikan generasi muda saat ini yang dikenal dengan generasi milenial dan Gen Z atau disebut sebagai generasi internet (iGen) memiliki mentalitas dan gaya hidup yang khas dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Beragam menu informasi yang begitu dinamis dikonsumsi dari berbagai platform media sosial menyuguhkan banyak pilihan dan menjadikan pandangan hidup mereka terbuka (open minded), kreatif, ekspresif, serba ingin praktis, instan dan multitasking.
Di sisi lain, khususnya Gen Z menjadi kurang fokus, egosentris, dan kerap mengalami tingkat stres, kecemasan (over thingking) dan depresi yang cukup tinggi. Kondisi ini tentu saja menjadi perhatian serius banyak kalangan. Mengingat mereka berusia produktif yang saat ini mendominasi jumlah penduduk Indonesia yaitu sekitar 74,93 juta jiwa (Sensus BPS tahun 2020), dan digadang-gadang menjadi generasi Emas lndonesia 2045.
Sebagai bentuk manifestasi kepedulian dan ikhtiar terhadap pengembangan kualitas spiritualitas generasi milenial dan Gen Z, Mumtaz Creative menggelar event bertajuk Halal Kulture Market Indonesia yang rencananya diselenggarakan selama tiga hari (1-3 November) di Hall 1-2 ICE BSD, Tangerang.
“Kecanggihan teknologi digital faktanya telah memberikan ruang-ruang digital yang membangun kontruksi spiritualitas generasi milenial dan Gen Z secara hybrid sehingga kurang substantif. Halal Kulture Market kami hadirkan untuk memberikan ruang eksistensi dan aktualisasi bagi mereka dalam memaknai Deen Al-islam secara mendalam sesuai tuntunan Rasul,” kata CEO Mumtaz Creative, Agung Paramata pada acara media gathering peluncuran Halal Kulture Market di Jakarta (11/7/2024).
“Keterlibatan langsung khususnya Gen Z dalam kegiatan komunitas spiritual keagamaan, menurut Agung Paramata dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun hubungan sosial yang lebih dalam dan bermakna, yang pada gilirannya dapat berkontribusi positif terhadap kesejahteraan mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut Agung Paramata memaparkan, Halal Kulture Market merupakan platform yang menghubungkan antara kultur gaya hidup halal yang dikemas kreatif. Tidak sekedar pameran, tetapi juga terintegrasi dengan rangkaian program acara yang sarat dengan edukasi nilai-nilai keislaman yang inklusif dan inspiratif sehingga memberikan pengalaman berkesan bagi kalangan muda dalam menerapkan prinsip hidup halal dalam kehidupannya.
“Dengan menginternalisasikan prinsip hidup halal, diharapkan milenial dan Gen Z dapat menjadi agen perubahan yang membawa inspirasi, harapan dan kebaikan dalam masyarakat dan lingkungan sekitarnya,” ungkap Agung Paramata.
Halal Kulture Market, lanjutnya, juga merupakan sebuah ekosistem bisnis yang menstimulasi tumbuhnya komunitas-komunitas anak muda kreatif “hijrah” yang kreatif melahirkan produk-produk halal kekinian.
Diakui banyak kalangan, keunggulan milenial dan Gen Z tidak hanya melek dan terampil teknologi, tetapi juga kreatif dan inovatif dalam berkarya, mulai dari karya seni, desain, fashion, hingga teknologi. Mereka juga memiliki keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan berjiwa mandiri (wirausaha).