SULSEL Otonominews.id – Bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi perhatian Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Pasalnya, bencana yang terjadi pada awal Mei 2024 kemarin menerjang setidaknya 7 Kabupaten di Sulsel dan menenggelamkan ribuan lahan pertanian.
Berdasarkan informasi, 7.221 hektare lahan pertanian, khususnya padi di Sulawesi Selatan terdampak banjir bandang akibat cuaca ekstrem beberapa waktu lalu
Tak hanya itu, tujuh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang diterjang banjir dan longsor telah mengakibatkan 15 orang meninggal dunia. Sebanyak 210 warga yang paling terdampak, khususnya di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, dievakuasi ke pengungsian sementara.
Pasca bencana tersebut, Mentan Amran sudah turun langsung untuk memberikan bantuan untuk para korban bencana, baik bantuan dari pemerintah maupun pribadi Mentan.
Senin 27 Mei 2024 kemarin, kembali Mentan Amran melakukan kunjungan kerja ke Sulsel untuk menyerahkan bantuan pertanian.
Dalam kunjungan ini, selain memberikan motivasi, Amran juga menyerahkan paket bantuan pertanian pasca-banjir dan program reguler pertanian senilai lebih dari Rp 410 miliar, ditambah pupuk subsidi senilai lebih dari Rp 2,5 triliun. Amran berharap, bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Sulsel.
Kunjungan kerja Mentan Amran Sulaiman ke Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada 27 Mei disambut antusias oleh masyarakat Sulsel.
Tampak hadir Acara ini dihadiri oleh Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrullah, bupati/walikota, dandim, perwakilan dari Pupuk Indonesia, dan pejabat lingkup Kementerian Pertanian.
Bantuan yang diserahkan mencakup benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan) dengan nilai lebih dari Rp 365 miliar. Selain itu, Kementan juga memberikan bantuan untuk bencana alam di tujuh kabupaten/kota (Luwu, Enrekang, Sidrap, Wajo, Bone, Pinrang, dan Sinjai) senilai Rp 48,3 miliar.
