Pj Heru Diminta Abaikan Suara Nyinyir dan Meragukan

Tetap konsisten tuntaskan problematika banjir

Pj Heru Diminta Abaikan Suara Nyinyir dan Meragukan
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat ditemui awak media (Foto: Humas Pemprov DKI)
120x600
a

, OtonomiNEWS.id – Solidaritas Milenial Jakarta (SMJ) mendukung penuh langkah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, dalam menuntaskan yang sampai saat ini masih menjadi persoaan akut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

Koordinator SMJ, Hamzah Arif meminta Heru Budi menghiraukan suara-suara nyinyir dan meragukan yang dapat mengganggu fokusnya dalam menuntaskan problematikan banjir Jakarta.

“Konsistensi dan simultan dalam menjalankan program banjir ini sangat penting dilakukan agar prosesnya tidak terputus. Kalau agenda yang sudah berjalan seperti revitalisasi, penambahan pompa air, normalisasi sungai dan sebagainya berhenti, terputus, maka penyelesaian banjir pun tidak akan pernah selesai,” ujar Hamzah dalam keterangan resminya, Kamis, (18/4).

Koordinator Solidaritas Milenial Jakarta Hamzah Aref/ Foto: Dokumentasi SMJ
Koordinator Solidaritas Milenial Jakarta Hamzah Aref/ Foto: Dokumentasi SMJ

Menurutnya, iklim politik di Jakarta sangatlah tinggi, sehingga disamping kinerja Heru Budi yang nyata ini apapun dapat menjadi gorengan isu jelang kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta Tahun 2024.

“Nggak usah dengarkan suara-suara miring yang bernada nyinyir meragukan. Intinya jika sudah yakin, maka teruskan programnya. Jakarta kan kita tahu iklim politiknya sangat tinggi. Hal apapun akan menjadi gorengan isu. Istilahnya, jika bekerja saja digunjing, apalagi tidak bekerja. Padahal kita lihat Pj ini kerjanya nyata,” jelas Hamzah.

Seperti diketahui, program penanganan banjir telah disusun melalui rencana aksi roadmap yang akan menjadi landasan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa upaya penanganan banjir di Jakarta tengah dikebut melalui pembangunan infrastruktur pengendali banjir, seperti waduk atau embung, perkuatan tanggul kali, pembangunan sistem polder atau pompa, serta peningkatan kapasitas drainase kawasan.

“Pada 2024 ini, terdapat 5 polder atau pompa yang sedang dibangun dan 2 lokasi pompa stasioner yang direvitalisasi,” kata Pelaksana tugas (PLT). Kepala Dinas SDA, Ika Agustin Ningrum diketerangan resminya, Kamis (28/3) lalu.

Kemudian, terdapat 8 waduk dan embung yang dibangun dengan rincian, 6 waduk merupakan pembangunan lanjutan dan 2 waduk baru, yaitu Waduk Marunda, Waduk Dukuh 2, Waduk Munjul, Waduk Cilangkap, Revitalisasi Embung Kaja, dan Penyelesaian Embung Pekayon.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *