JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Halal Fair Jakarta yang diprakarsai WPCitra resmi dibuka. Perhelatan yang menampilkan beragam produk Islami dan program-program acara yang solutif untuk menjawab permasalahan keseharian dalam kacamata syar’i tersebut, berlangsung dari tanggal 9 – 11 Agustus di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta.
“Selain menyajikan suguhan belanja produk halal bersensasi promo spesial yang selalu menjadi incaran pengunjung, Halal Fair Jakarta yang membidik segmen anak muda dan keluarga muda ini juga menghadirkan program-program kreatif dan solutif guna menjawab permasalahan keseharian berdasarkan kacamata syar’i,” kata Project Director Halal Fair, Satrio Sukur saat pembukaan event tersebut, Jumat (9/8/2024).
Gelaran event Halal yang sudah berlangsung sejak 2019 ini, lanjutnya, menjadi wahana strategis untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah, memperluas pangsa pasar dan mempersuasi masyarakat untuk mengimpliementasikan gaya hidup halal (halal lifestyle). Sebagai The Most Inspiring Event, Halal Fair telah menciptakan tren Halal Lifestyle yang kerap menjadi rujukan dan referensi masyarakat yang berkesadaran pada aktivitas muamalah sesuai tuntunan Rosul.
“Halal Fair ini sebenarnya sudah menjadi kebutuhan khususnya bagi masyarakat muslim. Maka itu, kami adakan secara series di Jakarta, BSD Tangerang dan Yogjakarta yang Alhamdulillah mendapatkan respon antusias. Tiap penyelenggaraan event kami, tidak kurang dari 20 ribu pengunjung datang yang sebagian besar adalah keluarga,” tutur Satrio Sukur yang optimis penyelenggaraan Halal Fair Jakarta bisa menarik perhatian sekitar 30 ribu pengunjung.
Konsistensi dan komitmen WPCitra sebagai penyelenggara mendapatkan apresiasi dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jakarta. Dalam sambutannya pada seremoni pembuka Halal Fair Jakarta, Sekretaris Umum MES Jakarta Adang Adha mengatakan, Halal Fair yang diselenggarakan secara berseri di sejumlah kota ini mampu menjadi lokomotif peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah yang memang saat ini baru mencapai 23,3 persen.
“Targetnya tahun 2025, diharapkan literasi ekonomi syariah bisa mencapai 50 persen untuk mewujudkan misi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Dan Halal Fair yang digelar ini berubah menjadi Internasional Halal Fair,” katanya.
Adang Adha juga menyoroti, meskipun Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, lebih dari 85 persen penduduknya adalah muslim, kontribusi ekonomi syariah di tanah air masih di angka 12 persen. Banyak potensi pasar dalam negeri yang belum tergarap dengan baik, seperti fesyen muslim, kuliner halal, keuangan komersial dan sosial syariah.
Untuk itu Ia mengajak seluruh sektor terkait untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah, diantaranya dengan menggunakan produk-produk halal dan bertransaksi dengan keuangan syariah.
Hala Fair Jakarta tahun ini diikuti sebanyak 136 exhibitor dari 117 brand dari berbagai kategori bisnis yaitu perbankan dan keuangan syariah, halal beauty, tour & travel, fashion, haji umrah, pendidikan, kuliner, serta multiproduk lainnya.
Disponsori oleh 3 brand besar yaitu Wardah, Kahf dan Biodef, Halal Fair Jakarta siap memanjakan pengunjung dengan promo spesial dan program acara yang menghibur.